Siapa yang belum pernah ke Dataran tinggi Dieng?
Belum Pernah?
Kenapa?
Coba baca artikel dibawah ini, supaya tau Dataran Dieng itu seperti apa.
Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateu)
Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateu) terletak disebelah timur laut Kota Banjarnegara 55km, merupakan daerah tujuan wisata nomor 2 di Jawa Tengah setelah Borobudur.
Dataran Tinggi Dieng semula merupakan Gunung Berapi yang meletus dengan dahsyat, sekarang puncak gunung terlempar, tinggallah sekarang suatu dataran yang terletak di puncak gunung lebih dikenal dengan sebutan " DIENG PLATEU".
Ditengah-tengah dataran tinggi Dieng dahulu terdapat tempat pemujaan dan asrama pendidikan Hindu tertua di Indonesia. Sebagai bangunan suci tersebut sampai sekarang dapat kita saksikan dengan adanya candi beserta puing-puing bekas Vihara. Dari obyek yang dapat kita saksikan saat ini terdapat 8 buah candi yaitu :
1. Banowati
2. Puntodewa
3. Arjuna
4. Sembodro
5. Sri Kandi
6. Gatot Kaca
7. Bima
Aset wisata lainnya tersebar di dataran tinggi Dieng antralain :
Kawah Sikidang, Kawah Si Banteng, Kawah Sileri, Kawah Candradimuka, Telaga Balaikumbang, Telaga Medada, Telaga Siwi, Telaga Dringa, Telaga Sinila, Sumur Jala Tunda, Goa Jumut, Gangsiran Asmotoma.
Ada kenangan khas yang dibawa bila berkunjung ke Dieng antara lain :
Kacang Dieng, Carica, Kentang, Asparagus, Jamur Dieng dan Raamuan purwaceng sebagai penghangat badan.
Bagi masyarakat setempat, sebutan Dieng sering diterjemahkan sebagai Kahyangan atau tempat bersemanyamnya para Dewa. Memang obyek wisata pegunungan ini menjajikan pemandangan alam yang memukau. Hamparan hutan jati, kawah-kawah yang masih aktif, serta udara yang sejuk membuat kawasan obyek wisata berkesan damai dan tenang.
Dataran tinggi Dieng terletak tepat di perbatasan antara Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Wilayah terbesar Dataran Tinggi Dieng milik Kabupaten Banjarnegara. Merupakan dataran paling tinggi di Jawa yang terletak pada ketinggian 2.093 m di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 150 C. Daya tarik wisata lain yang dapat dikunjungi misalnya kelompok Candi Hindu Pandawa, Telaga Warna dan Pengilon, Kawah Sikidang, Goa Semar, Mata Air Sungai Serayu, Proses Budidaya Jamur Merang, dll.
Secara geografis, Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) berada di dua wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya pada ketinggian sekitar 2,093 meter di atas permukaan air laut, dengan suhu siang hari antara 15 derajat Celcius dan 10 derajat Celcius pada malam hari.
Pada waktu musim kemarau, suhu dapat turun drastis di bawah titik nol derajat Celcius. Rendahnya suhu tersebut membekukan embun. Menurut petani Dieng, kristal-kristal embun yang sering disebut embun upas sangat tidak bersahabat. Tanaman kentang dan kubis mereka terancam jika embun ganas tersebut datang.
Luas Dataran Tinggi Dieng 619,846 hektar, dikelilingi gugusan gunung antara lain Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Perahu, Gunung Rogojembangan serta Gunung Bismo. Keindahan Dieng menawarkan suatu sensasi menarik. Percaya atau tidak, pengunjung yang datang dari arah Wonosobo dapat menyaksikan dua kali matahari terbit.
Matahari terbit Dieng diberi julukan sebagai Golden Sunrise, dengan matahari keemasan dan silver sunrise, dengan warna sinar matahari putih perak. Penampilan matahari terbit yang pertama, atau Golden Sunrise, dapat dilihat dari menara pandang pada ketinggian 1,700 meter di atas permukaan laut. Lokasi ini sebelum memasuki Desa Dieng. Sedang penampilan kedua, atau Silver Sunrise, dapat disaksikan dari komplek candi hindu
Kawah Sikidang
Kawah ini adalah kawah vulkanik dengan lubang kepundan berada di daerah dataran sehingga kawah dapat disaksikan langsung dari bibir kawah. Sampai saat ini kawah Sikidang masih aktif mengeluarkan uap panas sehingga air kawah mendidih dan bergejolak.
Bau khas pegunungan berapi, kepulan asap putih selalu menghiasi penampilan kawah ini.
Uap panas yang keluar disertai semburan air yang mendidih berwarna kelabu selalu muncul berpindah-pindah dan berlompat-lompat dari satu tempat ke tempat lain seperti seekor Kidang, sehingga dinamai kawah Sikidang.
Kawah Sileri
Kawah terluas di kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng yang masih aktif, dengan permukaan airnya yang terus-menerus mengepulkan asap putih dan menunjukkan gejala vulkanis.
Kawah Sileri berwarna kelabu kental seperti leri, sehingga dinamakan kawah Sileri, lingkungan ini masih sangat alami dengan latar belakang pegunungan yang hijau.
Kawah Candradimuka
Kawah ini sebenarnya bukan kawah gunung berapi, tetapi merupakan pemunculan Solfatara dari rekahan tanah.
Terdapat dua lubang rekahan yang masih
aktif mengeluarkan solfatara, yang satu mengeluarkan secara terus menerus yang lainnya secar berselang. Di kawah yang sangat atraktif ini terdapat sumber air yang mempunyai kekuatan magic sehingga banyak wisatawan yang berkunjung untuk memanfaatkannya.
Sumur Jalatunda
Sumur Jalatunda berasal dari kawah yang telah mati ribuan tahun yang lalu kemudian terisi air sehingga menyerupai sebuah sumur raksasa.
Sumur ini mempunyai garis tengah kurang lebih 90 meter dan kedalaman ratusan meter.
Ada kepercayaan penduduk setempat jika seseorang berhasil melemparkan batu menyeberangi sumur tersebut, maka segala keinginannya akan terlaksana. Bahkan air sumur Jalatunda mempunyai kekuatan magic sehingga banyak dimanfaatkan wisatawan.
Telaga Merdada
Telaga ini merupakan telaga terluas di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng kurang lebih 25 Ha dengan kedalaman 2 – 10 meter.
Berlatar belakang lereng-lereng bukit yang hijau, dan bedeng-bedeng jamur khas Dieng menambah keindahan pemandangan telaga ini. Untuk wisatawan disediakan sampan untuk disewa mengelilingi telaga dan fasilitas memancing ikan telaga yang jernih juga kesejukan alam dan indahnya bunga-bunga di sekitar telaga membuat bEtah wisatawan berlama-lama di telaga ini.
KELOMPOK CANDI PADA DATARAN TINGGI DIENG
Candi Gatotkaca
Candi ini terletak di sebelah barat kelompok Candi Arjuna di kaki bukit Pangonan menghadap ke barat, dahulu kala di lokasi ini terdapat enam bangunan candi yaitu candi Gatutkaca, candi Sentyaki, candi Antareja, candi Nakula - Sadewa dan candi Nalagareng, karena proses alam hanya candi Gatutkaca yang mampu bertahan hingga saat ini.
Melihat dari segi arsitekturnya candi Gatutkaca dibangun setelah candi Srikandi, hal ini diketahui dari cara penempatan tangga kaki, jumlah relung, denah bangunan dan denah atap tingkatnya. Candi Gatutkaca memiliki kala makara yang khas yaitu berupa wajah raksasa yang menyeringai tanpa rahang bawah.
Candi Bima
Candi terletak di sebelah selatan candi Gatutkaca kurang lebih satu kilometer, dahulu diperkirakan terdapat beberapa candi namun karena proses alam, hanya candi Bima yang mampu bertahan, mempunyai tipe berbeda dengan candi-candi lain di Dieng dan diperkirakan dibangun setelah candi Srikandi.
Candi Bima menghadap ke timur dengan denah candi berbentuk palang, yang menarik dari candi ini adalah pada bagian atapnya yang sangat mirip bentuk shikara dan berbentuk seperti mangkuk yang ditangkupkan, selain itu pada bidang-bidang tingkatnya dihiasi dengan relung-relung yang melengkung dengan kepala tokoh dewa di dalamnya atau kudu.
Candi Dwarawati
Candi Dwarawati terletak paling timur di antara candi-candi di dataran tinggi Dieng, didirikan di bukit Perahu.
Di lokasi ini dahulu ada dua buah candi yaitu candi Dwarawati dan Parikesit, ketika ditemukan keduanya telah runtuh berserakan, dan diperbaiki pada tahun 1955 dan candi Dwarawati direstorasi pada tahun 1980, telah banyak dikunjungi wisatawan
Bagaimana? Pokoknya jangan pikir-pikir lagi untuk berkunjung ke Dieng!
=============================
2.Surya Yudha Water Park
Bertempat di Kelurahan Rejasa, Banjarnegara. Surya Yudha Water Park merupakan salah satu taman air nomor wahid di Banjarnegara, dengan beberapa fasilitas yang cukup banyak dan cukup menghibur.
Terdiri dari 7 kolam renang dengan berbagai ukuran dan kedalaman. Kolam renang prestasi, kolam arus, kolam ombak tsunami, kolam anak-anak, kolam lagoon dengan berbagai ukuran serta ketinggian water boom, dan kedalaman mulai 10 cm, 20 cm, 40 cm, 80 cm, dan 150 cm. Disediakan pula Kolam Terapi Ikan.
Tiket untuk masuk ke Surya Yudha Water Park dijual dengan harga Rp. 15.000/orang.
===========================================
3. Kebun Binatang Serulingmas
Taman Rekreasi Margasatwa (TRMS) Seruling Mas terletak di kompleks Makam Ki Ageng Selamanik, di Lembah Sungai Serayu, kurang dari 1 kilo meter utara kota Banjarnegara. Sarana wisata yang ada di Taman Rekreasi Margasatawa Selamanik Seruling Mas antara lain : Taman satwa lengkap, kolam renang dengan waterboom-nya, Arena permainan anak, Panggung hiburan, Wisata arena pemancingan umum, juga terdapat Makam Ki Ageng Selomanik yang dikeramatkan.
Beberapa satwa yang ditangkarkan antara lain : Singa, Gajah, Harimau, Ular, Orang Utan, berbagai jenis burung, dan lain-lain. Disediakan pula fasilitas wisata menunggang gajah keliling taman dengan dipandu seorang pawang. Kolam renang cukup memadai, terdiri atas 3 bagian kolam untuk anak-anak dan orang dewasa, serta fasilitas mandi / bilas. Makam Ki Ageng Selomanik yang merupakan keturunan Raja Mataram pun sering dikunjungi wisatawan.
Taman rekreasi ini dilintasi oleh aliran Sungai Serayu yang menambah keindahan pemandangan taman. Sangat diminati oleh anak-anak dan remaja, pada hari-hari libur atau liburan sekolah obyek wisata ini selalu padat pengunjung. Untuk memeriahkan suasana di panggung hiburan diadakan pentas kesenian daerah dan pentas musik yang dapat dinikmati wisatawan sambil duduk-duduk di bawah pohon rindang di arena bawah panggung.
Kebun binatang itu satu-satunya di Karesidenan Banyumas. Diresmikan Menparpostel (Alm.) Soesilo Sudarman yang saat itu Ketua Yayasan ''Seruan Eling Banyumas'' (Serulingmas) pada 24 Agustus 1997. TRMS Serulingmas sangat mudah dijangkau. Pengunjung bisa naik kendaraan umum seperti angkot dan delman dari kota Banjarnegara. Atau bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, hanya 10 menit dari alun-alun kota, ambil arah barat ke “Perempatan Buntil”, kanan (Jl. A Yani), pertigaan Rumah Sakit ambil kiri, lurus terus (Jl. Selamanik) sekitar 500 meter, dan beberapa meter dari Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar Kabupaten Banjarnegara) di kanan jalan, pengunjung dapat memarkir kendaraan di tempat yang sudah disediakan itu.
Ayo!!! Cepat-cepat pergi ke Banjarnegara, nunggu apalagi??